Jumat, 29 Mei 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


A.     Jenis – Jenis Keputusan

Pengertian keputusan menurut beberapa ahli seperti :
1.      Menurut Simon, ada keputusan terprogram dan tak terporgram. keputusan terprogram bersifat berulang dan rutin, hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya. keputusan tak terprogram bersifat baru, terstruktur dan jarang konsekuen. Tahap – tahap dalam mengambil keputusan adalah :
Ø  Kegiatan Intelejen.
Ø  Kegiatan Merancang.
Ø  Kegiatan Memilih.
Ø  Kegiatan Menelaah.
2.      Menurut Ralph C. Davis , Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
3.      Menurut Mary Follet , Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
4.      Menurut James A.F.Stoner , Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu:
Ø  Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
Ø  Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
Ø  Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tertentu.
5.      Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH , Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
B.       Pengertian Sistem Pendukung Keputusan.
Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) merupakan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan informasi yang tidak memadai untuk membuat suatu keputusan yang spesifik yang memecahkan permasalahan yang spesifik. Penambahan terbaru DSS adalah system pendukung keputusan berkelompok GDSS, dimana GDSS berusaha memperbaiki komunikasi di antara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung.
Jelasnya, Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis  komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi  atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data  menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang  spesifik.
C.      Diciptakannya Sistem Pendukung Keputusan (DSS).
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen. G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton awalnya menggunakan DSS hanya untuk aplikasi pada computer di masa depan.
 
D.     Jenis – Jenis DSS menurut Alter
1.1 Jenis – Jenis DSS
Jenis yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil elemen – elemen informasi. Ketiga jenis yang pertama DSS ini memberikan dukungan dalam bentuk laporan khusus sebagai jawaban atas database query dan laporan periodic. Jenis DSS oleh Alter ini yang memberikan paling banyak adalah jenis yang dapat membuat keputusan manajer. Alter meneliti didukung konsep mengembangkan system untuk menangani keputusan – keputusan tertentu dan menjelaskan bahwa DSS tidak terbatas pada pendekatanyang lebih exotic dari database query.
A.     Tujuan DSS
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu:
1.      Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna  memecahkan masalah semi terstruktur.
2.      Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3.      Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan-tujuan tersebut berhubungan dengan tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan , yaitu:
1.      Struktur masalah
Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur  tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan  dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah yang semi-terstruktur.
2. Dukungan keputusan
Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3. Efektivitas keputusan
Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakn dapat lebih baik.
B.      Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan :
1.      Interaktif
SPK memiliki  user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2.  Fleksibel
SPK memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada pemakai.
3. Data kualitas
SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau  90.
4. Prosedur Pakar
SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
Ada beberapa karakteristik dari Sistem Pendukung Keputusan menurut Turban, di antarannya adalah sebagai berikut:
Ø  Mendukung seluruh kegiatan organisasi
Ø  Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
Ø  Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
Ø  Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan
Ø  Menggunakan baik data ekternal maupun internal
Ø  Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
Ø   Menggunakan beberapa model kuantitatif
Selain itu, Turban juga menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki oleh sebuah sistem pendukung keputusan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Ø  Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Ø   Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.
Ø  Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
Ø  Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantungan dan berurutan.
Ø  Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligence, design, choice dan implementation.
Ø  Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
Ø   Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel.
Ø  Kemudahan melakukan interaksi sistem.
Ø  Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi.
Ø  Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.
Ø  Kemampuan pemodelan dan analisis dalam pembuatan keputusan.
Ø  Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data.
C.      Keterbatasan Sistem Pendukung Keputusan.
Disamping berbagai kemampuan  dan karakteristik  seperti dikemukakan di atas, sistem pendukung keputusan memiliki juga keterbatasan, antara lain:
1.      Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan yang sebenarnya.
2.      Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada pengetahuan dasar serta model dasar yang dimilikinya.
3.      Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya  tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
4.      Sistem pendukung keputusan tidak memiliki intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia. Karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi oleh kemampuan berpikir.
Secara implisit, sistem pendukung keputusan berlandaskan pada kemampuan dari sebuah sistem berbasis komputer dan dapat melayani penyelesaian masalah.
D.     Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut :
1.         Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
2.         Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah.
3.         Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4.         Pandangan dan pembelajaran baru.
5.         Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6.         Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7.         Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
8.         Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
9.         Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
10.     Meningkatkan produktivitas analisis.
 
E.      Komponen Sistem Pendukung Keputusan
1.      Data Management 
Termasuk  database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut  Database Management  Sistem(DBMS).
2. Model Management 
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.
3.    Communication
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4.    Knowledge Management

Tidak ada komentar:

Posting Komentar